FAJARTV.CO.ID, PANGKEP — Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kembali mencatat capaian positif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Pangkep turun dari 14,28 persen pada tahun 2021 menjadi 11,60 persen di tahun 2025. Penurunan sebesar 2,68 persen ini menempatkan Pangkep sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan tertinggi kedua di Sulawesi Selatan.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau menegaskan, capaian ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari pelaksanaan strategi penanggulangan kemiskinan yang terencana dalam RPKD 2022–2026.
“Penurunan kemiskinan ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi hasil nyata dari berbagai strategi dan kebijakan yang fokus menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan,” ujar Yusran.
Bupati dua periode itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai Pangkep mencerminkan meningkatnya produktivitas dan kemandirian masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Pemkab Pangkep mencatat sejumlah program yang mendukung penurunan kemiskinan, seperti bantuan sosial bagi 21.570 KPM, pembebasan iuran BPJS bagi lebih dari 229 ribu jiwa, pencapaian UHC 99,49 persen, pemberdayaan 58 ribu UMKM, serta pembangunan 1.074 kilometer jalan kabupaten dan 797 rumah layak huni.
Pemkab Pangkep menargetkan angka kemiskinan di Pangkep dapat turun ke satu digit atau 9,83 persen pada tahun 2030, seiring peningkatan investasi produktif dan penciptaan lapangan kerja lokal.
Kepala BPS Pangkep, Ayub Parlin Ampulembang menyampaikan, tahun 2025 persentase penduduk miskin tercatat sebesar 11,6 persen. Sementara tahun 2024 sebesar 12,41 persen. Artinya, terjadi penurunan sebesar 0,81 persen.
“Kalau kita bandingkan dengan kabupaten/kota di Sulsel, penurunannya tertinggi kedua di Sulsel dari 24 kabupaten/kota, ” katanya.
Selain itu lanjutnya, Indeks kedalaman kemiskinan(P1)dan indeks keparahan kemiskinan(P2) juga terjadi penurunan yang cukup siginifikan.
P1 turun sebesar 0,7 persen dibandingkan tahun 2024. Hal menunjukan, tingkat kedalaman kemiskinan di Pangkep semakin rendah, dan penduduk miskin semakin dekat dengan garis kemiskinan.
Ia menambahkan, dengan kinerja Pemerintah Daerah Pangkep saat ini, diharapkan persentase penduduk miskin bisa kembali turun pada tahun-tahun berikutnya.
Mudah-mudahan dengan kinerja Pemda Pangkep tahun ini dan kedepan, persentase penduduk miskin bisa diturunkan lagi. Karena indeks kedalaman kemiskinan sudah semakin rendah, ” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menekan angka kemiskinan, diperlukan tiga langkah strategis.
Pertama, Meningkatkan pendapatan masyarakat, melalui perluasan lapangan kerja dan dukungan terhadap sektor produktif.
Kedua, Meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin, misalnya melalui subsidi dan bantuan sosial tepat sasaran.
Ketiga, Mengurangi kantong-kantong kemiskinan, dengan program pemberdayaan masyarakat di wilayah tertinggal.
“Jika ketiga program ini dapat dijalankan dengan baik, insyaallah persentase penduduk miskin di Pangkep bisa terus ditekan,” lanjutnya.
(*/rls)