FAJARTV.CO.ID, MAKASSAR — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, H.A. Kadir Halid, menggelar kegiatan reses dan temu konstituen di Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, pada Selasa (29/7/2025). Kegiatan ini merupakan titik kelima dari rangkaian reses yang dilakukannya. Dalam pertemuan tersebut, legislator dari Fraksi Golkar ini menerima sejumlah aspirasi warga, antara lain terkait perbaikan jembatan dan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Anwar, salah satu pengurus masjid di Kelurahan Gusung, menyampaikan keluhan mengenai kondisi jembatan yang melintasi kanal dan menghubungkan beberapa RW. Menurutnya, kondisi jembatan tersebut sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan pengendara.
“Ada sebuah jembatan yang menghubungkan RW 1, 2, dan 3. Saat ini, kendaraan bermobil yang melintas melebihi kapasitas tonase jembatan. Selain itu, pengaman di sisi kiri dan kanan sudah tidak ada, sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Mohon hal ini menjadi perhatian Pak Kadir di DPRD Sulsel,” ujarnya.
Lurah Gusung, Syamsul Burhan, turut menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan kewenangan Balai Pompengan karena berdiri di atas kanal.
“Panjang jembatan kurang lebih 300 meter dengan lebar sekitar 25 meter,” jelasnya.
Sementara itu, Fatimah Azzahrah, warga setempat yang juga mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Hasanuddin, mempertanyakan program pemerintah provinsi terkait penyediaan infrastruktur air bersih di wilayah mereka.
“Saya ingin mempertanyakan program pemerintah terkait penyediaan air bersih. Bagi masyarakat Kelurahan Gusung, akses terhadap air bersih masih sangat terbatas. Ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak,” ungkapnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Hj. Raodah. Ia mengungkapkan bahwa warga kerap kesulitan mendapatkan air bersih, bahkan harus membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari.
“Hampir tidak ada air yang mengalir. Saya ingat tahun lalu, air tidak mengalir sama sekali. Kami sangat berharap ada perhatian khusus, karena selama ini kami terpaksa menggunakan air galon,” keluhnya.
Menanggapi aspirasi terkait jembatan, H.A. Kadir Halid menyatakan akan segera meninjau langsung kondisi jembatan tersebut dan berkoordinasi dengan Balai Pompengan untuk penanganannya.
“Kami akan memanggil pihak balai untuk membicarakan langkah penanganannya. Jembatan ini sudah sangat sempit dan tidak lagi layak. Mungkin saat awal dibangun masih sesuai kebutuhan, tetapi sekarang sudah mengganggu arus lalu lintas,” tegas Ketua Komisi D DPRD Sulsel itu.
Terkait masalah air bersih, Kadir Halid menyatakan akan membahasnya bersama Dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kita akan memanggil Dinas PSDA untuk melakukan rapat dengar pendapat. Mengingat wilayah ini tidak memiliki sumber mata air, maka kemungkinan solusi terbaik adalah teknologi pengolahan air laut menjadi air tawar. Ini akan kami dorong sebagai opsi penyediaan air bersih di Kecamatan Ujung Tanah,” pungkasnya.