Menu

Mode Gelap
Kunjungi Command Center, Wamendagri Puji Inovasi Wali Kota Munafri dan Kadis Kominfo Roem MC Se-Kabupaten Pinrang Hidupkan Lagi PAKI sebagai Ruang Kolaborasi KAHMI se-Sulawesi Serukan Gerakan Moral dan Intelektual Bertajuk “Sulawesi Menggugat” Retret Lurah se-Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham Tekankan Loyalitas dan Integritas Rayakan HUT ke-61, Golkar Sulsel Tebar Kepedulian Lewat Anjangsana Sosial Mohammad Rifki Ajak KAHMI Sulawesi Berikan ‘Gugatan’ untuk Perubahan Nasional

Parlemen

Kadir Halid Serap Aspirasi Warga La’latang Terkait Banjir dan Monumen 40.000 Jiwa

Avatar photobadge-check


					
Anggota DPRD Sulsel, Kadir Halid, mendengarkan aspirasi warga Kelurahan Lalatang, Senin (28/7/2025). Perbesar

Anggota DPRD Sulsel, Kadir Halid, mendengarkan aspirasi warga Kelurahan Lalatang, Senin (28/7/2025).

FAJARTV.CO.ID, MAKASSAR — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Kadir Halid, menerima sejumlah aspirasi warga saat menggelar reses masa sidang ke-III Tahun Anggaran 2024/2025 di Kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (28/7/2025). Aspirasi yang disampaikan masyarakat mencakup persoalan banjir dan perhatian terhadap situs sejarah Monumen 40.000 Jiwa.

Lurah La’latang, Hasirah, menyampaikan bahwa penanganan banjir merupakan kebutuhan paling mendesak di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa pengerukan sedimen di area yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi sangat diperlukan untuk mengurangi risiko banjir.

“Kami berada di wilayah dataran rendah, sehingga sangat membutuhkan pengerukan di daerah pinggir sungai. Hampir setiap tahun, jika hujan turun selama dua hari, beberapa wilayah kami mulai tergenang, dan jika hujan berlanjut hingga sepekan, banjir tak terhindarkan,” ujarnya.

Senada dengan itu, warga setempat bernama Kurniawan Gani juga mengeluhkan kondisi banjir di sepanjang Jalan Ujungpandang Baru, terutama di Lorong 28 dan 29. Ia menyoroti tingginya endapan sedimen di saluran drainase dan sungai Tallo yang belum pernah dikeruk.

“Setiap musim hujan, dampaknya sangat terasa. Sedimen di sepanjang sungai Tallo dan drainase Ujungpandang Baru sangat mengkhawatirkan. Kami berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah,” ungkap Kurniawan.

Sementara itu, Tajuddin, Pejabat Sementara Ketua RW setempat, meminta pemerintah provinsi memberikan perhatian terhadap kondisi Monumen 40.000 Jiwa yang berada di wilayah Kelurahan La’latang.

“Monumen tersebut memiliki pendopo yang kini tak terawat. Kami bersama LPM dan Karang Taruna mengusulkan perawatan,” ujarnya.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Kadir Halid menyarankan masyarakat dan tokoh setempat untuk menyampaikan permohonan resmi ke DPRD Kota Makassar guna mendorong dilaksanakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP), khususnya terkait saluran air yang sempit hingga bermuara ke Sungai Tallo.

“Dari DPRD Sulsel, saya akan mengundang pihak Balai Pompengan untuk membahas pengerukan sungai kecil yang melintasi Kecamatan Tallo agar aliran air menjadi lancar,” ujar Kadir yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Sulsel.

Terkait perawatan Monumen 40.000 Jiwa, Kadir menegaskan bahwa hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan akan dibahas bersama Komisi B DPRD Sulsel.

“Monumen ini bagian dari sejarah yang harus dilestarikan dan dirawat dengan baik,” tegasnya.  (*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengawasan APBD, Kadir Halid Serap Aspirasi Kekurangan Lab Komputer di SMAN 2 Makassar

9 Oktober 2025 - 23:06 WIB

Pengawasan di Dapil Luwu Raya, Hj. Asni Ajak Warga Kawal Realisasi APBD 2025

8 Oktober 2025 - 20:49 WIB

Dari Bali, DPRD Makassar Bawa Pulang Inspirasi Tata Kelola Parkir Modern

8 Oktober 2025 - 10:36 WIB

Fraksi Harapan Ajukan Sejumlah Pertanyaan Kritis Terkait RAPBD 2026 Sulsel

7 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Legislator Sulsel, Andi Saiful Dorong Penanganan Banjir Lintas Kabupaten di Siwa

7 Oktober 2025 - 18:37 WIB

Trending di Parlemen