FAJARTV.CO.ID, MAKASSAR – Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Mohammad Rifki, menegaskan bahwa Silaturahmi Regional KAHMI di Makassar adalah bagian dari rangkaian lima forum regional yang memberikan ruang bagi Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) untuk menyampaikan aspirasi dan kritik secara nyata.
“Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan simbolik. MW dan MD memiliki kedaulatan dan suara yang penting dalam KAHMI secara nasional. Oleh karena itu, mereka harus diberi ruang untuk menyampaikan gagasan dan proyeksi ke depan, tidak hanya untuk organisasi, tapi juga untuk bangsa,” ujar Rifki saat memberikan sambutan pada Pembukaan Silaturahmi Regional KAHMI se Sulawesi di Hotel Aryaduta, Makassar, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, silaturahmi regional ini merupakan penghargaan atas peran dan pemikiran daerah. “Kalau hanya ingin mudah, kita bisa kumpulkan semua di Jakarta. Tapi kami ingin tunjukkan eksistensi daerah, terutama dari Timur Indonesia, seperti yang sudah dibuktikan lewat Piagam Ternate dan Batam. Kini saatnya giliran Sulawesi memberikan suara dan ‘gugatan’,” tambahnya.
Rifki juga mengajak kader KAHMI untuk berani melakukan otokritik. “Kalau ingin menggigit bangsa, kita harus juga menggigit diri sendiri. Meski memiliki kader intelektual hebat, KAHMI masih memiliki kekurangan, terutama dalam konsolidasi ekonomi,” katanya.
Sebagai langkah konkret, Rifki mendorong pembentukan yayasan di setiap provinsi, khususnya untuk pendidikan anak usia dini.
“Saya minta setiap provinsi membentuk yayasan dan mulai dari pendidikan anak usia dini. Jangan hanya bicara besar, tapi tidak mampu mengurus PAUD,” pungkas Ketua Komisi II DPR RI itu.
Sebelumnya Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi kepada jajaran KAHMI atas kepercayaan menjadikan Makassar sebagai tuan rumah kegiatan. Ia berharap, selain kegiatan tingkat regional, event berskala nasional KAHMI ke depannya juga bisa digelar di Makassar.
“Kami sangat berterima kasih kegiatan ini ditempatkan di Kota Makassar. Harapan saya, bukan hanya kegiatan regionalnya, tapi kegiatan nasionalnya juga bisa kita bawa ke Makassar,” ujar Munafri.
Menurutnya, keberadaan KAHMI sebagai wadah alumni HMI sangat strategis dalam mendukung pembangunan kota, mengingat kapasitas intelektual dan jaringan luas yang dimiliki anggotanya.
Ia menekankan bahwa sebagai kota metropolitan berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa, Makassar menghadapi tantangan besar yang membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk KAHMI.
“KAHMI adalah gudang sumber daya manusia. Kami sangat membutuhkan masukan dan kolaborasi untuk bersama-sama membangun Makassar,” tandasnya. (*)